Pages

Akumulasi Kata

Tuesday, December 5, 2006

Puisi Kasih

Di ujung tanah ini aku menyapamu
Bersama desiran jantung rindu yang kian menyatu
Kucoba ingat masa laluku
Disaat kasihmu masih dekat di sampingku

Ini aku anakmu
Mencoba tegar berdiri
Di atas tanah terjal berbatu
Dan rintangan kawat berduri

Ayah...
Ingatkah engkau?
Ketika tanganmu yang kekar menamparku
Di saat anakmu ini mulai bengal
Tak pedulikan perintahmu

Ibu...
Ingatkah engkau?
Ketika jari-jari lentikmu mencambukku
Di saat anakmu ini mulai mengenal
Pahitnya asap tembakau

Ayah, Ibu...
Terimakasih telah menamparku
Terimakasih telah mencambukku
Hakikatnya engkau telah mendidikku
Dengan kasih sayang tiada bertepi

Kini aku telah terbiasa
Menghadapi kerasnya hidup
Seperti yang kau wariskan padaku
Untuk bekal jauh perjalananku

Ayah, Ibu...
Kini engkau pasti tersenyum
Melihat anakmu tumbuh dewasa
Dengan semangat untuk berkarya
Guna membuatku tersenyum juga

*Senja Kairo, 7 Desember 2oo6

4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. si bodoh ini menangis merasakan tusukan dan sayatan setiap kata demi kata yang selalu menyinggung benak dan fikirku... si bodoh ini tertawa kecil setelah membaca ini karena begitu menyadari begitu tidak bergunanya tubuh ini bagi orang tuaku selama ini otak dan hati ku dimana ya? aku ingat sekarang orang tuaku pernah menangis karena aku!! ayahku kecewa dan... noooo stop ... g gak kuat dan aku ingin segera pulang..hanya untuk mencium kaki orang tuaku. terimakasih..penulis!!!

    ReplyDelete